Tata surya kita memiliki delapan planet yang mengorbit Matahari. Planet-planet tersebut memiliki satelit alami dengan jumlah yang berbeda-beda. Jika di Bumi, maka terdapat satu yang disebut Bulan. Lantas planet mana yang memiliki jumlah Bulan terbanyak?
Mengutip dari NASA, ada dua jenis Bulan yang dikenal, yaitu Bulan tradisional dan Bulan tubuh kecil. Bulan tradisional adalah jenis bulan seperti Bulan di Bumi yang berukuran relatif besar dibanding planet induknya dan mengorbit pada jarak yang tidak terlalu jauh.
Sementara Bulan tubuh kecil adalah Bulan yang ukurannya relatif lebih kecil, mencakup benda-benda seperti asteroid dan objek sabuk kuiper. Beberapa Bulan tubuh kecil juga mengorbit planet dengan jarak yang lebih jauh.
Bulan di Setiap Planet
Sekelompok peneliti pernah menggunakan teleskop Kanada-Prancis-Hawaii di atas Mauna Kea antara tahun 2019 dan 2021, untuk mendeteksi Bulan dengan diameter hingga 2,5 kilometer.
Kemudian ditemukan bahwa planet Merkurius dan Venus tidak memiliki Bulan tradisional. Bumi memiliki satu bulan, sedangkan Mars memiliki dua bulan yang disebut Phobos dan Deimos.
Dilansir dari Space Place NASA, di antara planet di tata surya kita, Saturnus yang memiliki jumlah Bulan terbanyak, yaitu sejumlah 146 bulan (laporan per 8 Juni 2023).
Saturnus memiliki Bulan bernama besar, seperti Enceladus, Mimas, dan Tethys. Salah satu Bulan tersebut diberi nama Titan, yang memiliki atmosfer tersendiri dan sangat tidak biasa bagi sebuah Bulan.
Planet Jupiter memiliki Bulan terbanyak kedua dengan jumlah total 95. Jupiter memiliki Bulan yang paling terkenal adalah Io (dibaca: eye-oh), Europa, dan Callisto. Lalu ada Bulan terbesar di Jupiter bernama Ganymede.
Planet lainnya, yaitu Uranus memiliki 27 bulan, yang beberapa di antaranya setengahnya terbuat dari es. Lalu Neptunus dengan 14 bulan, yang salah satunya bernama Triton dan Pluto memiliki 5 bulan.
Diperkirakan pada masa depan, Jupiter akan sedikit lebih maju soal jumlah Bulan. Namun, temuan terbaru terlihat memperkuat dugaan bahwa pada akhirnya Saturnus akan memiliki lebih banyak Bulan.
Sementara menurut keterangan NASA, pada 2027 akan dilaksanakan misi Dragonfly NASA untuk melakukan pengamatan lebih dekat setidaknya satu Bulan kecil di luar Saturnus.
Diketahui bahwa di tata surya ada sekitar 290 Bulan tradisional yang dimiliki planet-planet. Namun, ketika menghitung Bulan kecil, jumlah yang dilaporkan NASA adalah sebanyak 752 bulan.
Untuk saat ini, Bulan-bulan baru ini diberi rangkaian angka dan huruf. Namun pada akhirnya, akan diberi nama berdasarkan dewa-dewa Galia, Norse, dan Inuit Kanada, sesuai dengan konvensi untuk Bulan-bulan Saturnus.
Exoplanet dan Exomoon
Selain Bulan, dunia astronomi juga menemukan exoplanet atau exomoon. Apa itu?
Dikutip dari NASA, exoplanet atau ekstrasurya adalah planet apa pun yang berada di luar tata surya kita. Sementara exomoon adalah satelit alami yang mengorbit planet ekstrasurya atau benda lain di luar Tata Surya kita.
Sulit mengetahui apakah exoplanet memiliki bulan atau tidak mengingat letaknya yang jauh. Untuk mendeteksi planet itu sendiri saja sulit, terlebih benda-benda kecil yang mengelilinginya.
Sejauh ini, para astronom belum mengidentifikasi secara pasti adanya exomoon. Akan tetapi, menurut pengamatan terhadap beberapa exoplanet tipe 'Jupiter panas' menakjubkan bahwa mereka mungkin memiliki Bulan termasuk Kepler-1625b, Kepler-1708b, dan Kepler-1513b.
Belum ada bukti langsung terkait exoplanet, tetapi tidak ada alasan ilmiah yang jelas mengapa exoplanet tidak boleh memiliki Bulan. Padahal secara logis, menurut astronom, seharusnya exoplanet memiliki Bulan.
Mengingat ukuran exoplanet bisa berkali-kali lipat lebih besar dari Jupiter atau Saturnus, tidak ada alasan mereka tidak memiliki kelompok satelit alami yang lebih besar.